Wednesday, July 24, 2013

Chaos adalah alarm

Pernahkah Anda mengalami chaos dalam hidup? Ya, chaos artinya terjadi kekacauan dalam hidup kita. Ketika aktifitas yang kita lakukan hanya sekedar rutinitas. Ketika hidup terasa tanpa makna, tanpa jiwa. Ketika tubuh seperti robot, meski apa yang kita lakukan dalam kerangka kebaikan dan ibadah.

Saya pernah merasakan hal itu, dan jika Anda sedang mengalami hal yang sama, saya sarankan lakukanlah beberapa langkah dibawah ini.

Pertama, Kontemplasi/Muhasabbah.
Pengalaman saya, biasanya saat kacau seperti ini, kita banyak mengejar target-target duniawi. Kurang meluruskan niat meskipun kegiatan yang kita lakukan dalam kerangka dakwah. Kesibukan yang terlalu menyita waktu sehingga mengurangi jatah makanan bagi ruhiyah kita (seperti tilawah, sholat tepat waktu, dll). Ada beberapa hak milik orang lain yang tidak kita tunaikan juga menyumbangkan peran terhadap perasaan 'kacau' yang kita rasakan. Kata kunci dalam langkah pertama ini adalah, kita harus berani, berani dengan jujur mengakui bahwa kita salah, bahwa pada fase tersebut kita sedang mengutamakan keduniawian dengan mengabaikan ke-akhirat-an. Setelah cor problem nya ketemu, maka segeralah kemudian kita berbenah.

Kedua, Benahi kembali manajemen waktu 
Langkah berikutnya yang perlu kita lakukan adalah melakukan evaluasi penggunaan waktu. Biasanya, 'kekacauan' ini terjadi saat kita sering menunda pekerjaan dan membuat menumpuk di satu waktu. Oleh karena itu, lakukan perbaikan diri dan manajemen waktu. Setelah itu konsistenlah terhadap apa yang sudah kita rencanakan. Jangan banyak memberi pemakluman terhadap diri sendiri. Kehebatan kita biasanya unggul dalam perencanaan namun lemah dalam aplikasi.

Ketiga, Refreshkan sebagian isi otak kita
Salah satu penyebab 'chaos' itu terjadi adalah karena terlalu banyak yang kita pikirkan, terlalu banyak yang kita khawatirkan. Maka supaya otak kita tidak penuh dan bisa selalu fresh, tuangkan isi otak kita dalam bentuk apa saja. Jika bisa curhat, silahkan curhat dengan orang yang bisa kita percayai. Jika tidak, silahkan tuangkan dalam bentuk tulisan, catatan atau apalah. Percayalah hal tersebut bisa sedikit mengurangi gundah sekaligus mengasah kepiawaian kita berbahasa...

Namun, satu hal yang harus kita sadari, bahwa chaos adalah alarm. Alarm yang Allah karuniakan kepada kita supaya kita berbenah, kembali meluruskan niat, kembali ke jalan yang benar. Maka jika jiwa kita masih bisa merasakan galau, maka sepatutnyalah kita bersyukur, karena itu berarti hati nurani kita belum mati, masih peka terhadap sesuatu yang tidak benar.
Syukurilah... kemudian baliklah badan untuk menata ulang serta semangat melakukan perbaikan...

Selamat berbenah...

No comments:

Post a Comment